Ternak Kambing adalah hewan ruminansia
kecil yang hidupnya membutuhkan pakan yang berasal dari hijauan seperti
rumput-rumputan, daun-daunan, sisa hasil pertanian.
Kemampuan beradaptasi yang cukup baik membuat ternak tersebut begitu
mudah berkembang hampir diseluruh wilayah Propinsi Jawa Timur. Namun
demikian keberadaan ternak kambing dalam keluarga petani belumlah
memberi penghasilan yang baik bila faktor-faktor panca usaha ternak
kambing seperti : pemilihan bibit yang baik, pemberian pakan yang
memenuhi gizi dan pencegahan terhadap penyakit belum dilaksanakan secara
maksimal.
Jenis Kambing
enis Kambing yang tersebar luas di wilayah Jawa Timur adalah kambing
kacang dan kambing peranakan etawah. Kedua jenis kambing tersebut sangat
cocok dipelihara di wilayah lahan kering dan sangat mudah beradaptasi
dengan lingkungan.
Beberapa waktu lalu telah diperkenalkan jenis kambing yang baru yaitu
kambing Boer yang merupakan jenis pedaging. Jenis ini sudah disiap
untuk diperkenalkan di masyarakat Banyuwangi dengan program inseminasi
buatan.
Pemilihan Bibit kambing
Menentukan calon bibit kambing betina ataupun jantan sebagai calon bibit
untuk keperluan budidaya perlu dipenuhi kriteria antara lain : Memiliki
kemampuan pertambahan berat badan yang cepat dan konversi pakan makanan
yang baik. Memiliki sifat genetic yang baik untuk menghasilkan
keturunan kembar dalam satu kali melahirkan. Sedangkan untuk ciri
karakteristik dapat dilihat mata yang bersinar cerah, tajam, tidak cacat
tubuh, bulu halus dan mengkilat. Ciri khusus betina harus memiliki
sifat keibuan, umur kurang dari 3 tahun, putting susu berjumlah dua dan
sama besar. Sedangkan untuk pejantan memiliki sifat mengawinkan cukup
besar, buah zakar berjumlah dua dan sama besar serta umur kurang dari 3
tahun.
Pakan
Ternak kambing dalam kehidupannya memerlukan pakan hijau-hijauan seperti
rumput, bungkil kedelai, daun-daunan, sisa produksi pertanian, dedak,
dan lain-lain. Komposisi masing-masing sangat tergantung pada kebutuhan
ternak, yaitu antara kambing menyusui, pemacek, dan dewasa berbeda.
Untuk kambing dewasa kebutuhan makanan 10% dari berat badannya, dimana
kebutuhannya yaitu ¾ bagian berupa rumput dan hijauan segar, ¼ bagian
terdiri dari daun-daunan. Untuk kambing pemacek kebutuhan makanan hamper
sama, akan tetapi peru ditambahkan dedak padi halus sebanyak 200-250
gram. Untuk kambing bunting menjelang melahirkan komposisi makanan untuk
hijauan lebih banyak yaitu 3/5 bagian dan 2/5 bagian daun-daunan dan
hijauan harus seimbang dan perlu ditambahkan dedak halus padi sebanyak
200-250 gram.
Perkawinan
Kambing betina dewasa yang sudah siap kawin umumnya berusia antara 6-8
bulan. Tanda birahinya antara lain : Gelisah, ribut dan nafsu makan
menurun. Mencoba untuk menaiki ternak lainnya. Menggerak-gerakkan
ekornya. Bagian vulva memerah, bila diraba terasa hangat. Keluar sedikit
lendir bening kambing betina dewasa dikawinkan paling bagus berumur 10
bulan, dan jantan sebagai pemacek berumur 1 tahun. Waktu yang tepat
untuk mengawinkan kambing pada pertengahan birahi yaitu 12-18 jam sejak
birahi pertama muncul.
Selain menggunakan pejantan pemacek, dapat juga kambing betina
dikawinkan dengan menggunakan metode kawin suntik (Inseminasi Buatan).
Tujuannya adalah untuk menghasilkan keturunan yang mendapatkan
keuntungan yang lebih besar. Untuk saat ini kawin suntik (IB) kambing
dapat menggunakan jenis kambing peranakan Etawah (PE).
Kandang
Pembuatan kandang diupayakan harus memiliki sirkulasi udara yang cukup
bagus dan dijaga tingkat kebersihannya. Untuk budidaya kambing, kandang
yang bagus adalah jenis panggung, karena akan memberikan kenyamanan pada
ternak dan terjaga kebersihannya.
Pengolahan Usaha
Pada umumnya pengelolaan usaha ternak kambing dapat dilakukan secara
tradisional maupun secara intensif. Untuk menghindari kerugian dalam
usaha, langkah pertama harus ditempuh harus membiasakan dengan
memperbaiki managemen usaha, yaitu selalu melakukan pencatatan setiap
kejadian mengenai ternaknya. Langkah selanjutnya adalah dengan melihat
pangsa pasar. Waktu penjualan ternak kambing yang bagus adalah bila
ternak telah berusia 12-18 bulan, dan berat badannya tidak bertambah
lagi.
Penyakit
Salah satu hal yang penting dalam usaha ternak kambing adalah
memperhatikan kesehatan ternak. Sanitasi kandang dan lingkungan
merupakan cara termudah untuk mencegah terjadinya kejadian penyakit.
Adapun kejadian penyakit yang paling sering adalah kembung (tympani),
kudis (scabies), diare dan sebagainya. Untuk pertolongan pertama dapat
menggunakan obat-obatan tradisional dan untuk selanjutnya dapat
menghubungi petugas kesehatan terdekat.
Semoga Sukses...